Nasionalisme

Posted by miftachurohman on June 14, 2018
Paper, Tugas Kuliah

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan memoertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Nasionalisme dapat diwujudkan dalam sebuah identitas politik atau kepentingan bersama dalam bentuk sebuah wadah yang disebut bangsa (nation). Nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Nasionalisme sangat dibutuhkan bagi seluruh warga negara Indonesia, karena paham inilah yang dapat menjaga keutuhan negara. Rasa persatuan dan kesatuan hanya dapat terwujud ketika seluruh masyarakat memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Tanpa memiliki rasa etnosentris yang berlebihan yang dapat memicu perpecahan. Namun sifat kedaerahan tersebut melebur menjadi satu dibawah payung nasionalisme.

Nasionalisme Indonesia yang sudah berlangsung sejak abad 9 (Sriwijaya) dan abad 14 (Majapahit) ternyata dengan mudah meluntur dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. kini Indonesia merdeka sudah genap 66 tahun namun ancaman nasionalisme bangsa justru semakin meningkat. Para pemuda sebagai penerus bangsa diharapkan memiliki rasa nasionalisme. Namun sebaliknya globalisasi dan westernisasi sangat mengancam nasionalisme para pemuda. Semua ancaman tersebut harus dapat diminimalisir dengan berbagai cara. Karena bila dibiarkan secara terus menerus, dapat menggerus nasionalisme golongan muda dan hal itu dapat mengancam eksistensi NKRI.

Pemuda adalah penerus bangsa. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun, dengan memudarnya rasa nasionalisme, pemuda dapat mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Bangsa Indonesia sudah dijajah sedari dulu sejak rasa nasionalisme memudar. Bukan dijajah dalam bentuk fisik, namun dijajah secara mental dan ideologi.

Nasionalisme muncul dari kehendak untuk merdeka dari penjajahan bangsa lain serta persamaan nasib bangsa yang bersangkutan, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Ernest Renan, Otto Bauwer dan Petter Tomasoa. Namun di era modern konsep itu tidak lagi sepenuhnya bisa diterima. Gagasan nasionalisme awal hanya terpaku pada kehendak untuk merdeka atau “nasionalisme yang ingin memiliki negara”. Namun bila kemerdekaan sudah tecapai secara perlahan akan lenyaplah nasionalisme tersebut. Sepertinya hal itulah yang kini sedang menimpa kaum muda Indonsia. Nasionalisme kaum muda menglami erosi yang luar biasa. Berapa banyak kaum muda yang tau bahwa 10 November adalah hari pahlawan? Kalaupun ada yang tau, berapa banyak yang bisa memaknai hari pahlawan tersebut? Pasti tidak banyak. Mereka cenderung menjadi beban Negara, ketimbang sebagai asset yang senantiasa memberikan input konstruktif dan suri tauladan yang baik.

Pikiran Manusia adalah generatif, kreatif, proaktif dan reflektif, tidak sekedar reaktif

Kutipan definisi pikiran manusia yang diambil dariteori Albert Bandura merupakan suatu makna yang luas dan sangat identik dengan  jiwa Nasionalisme yang saat ini semakin berkurang dari masa kemasa. Dalam tubuh Nasionalisme terdapat beberapa elemen yang mendasar dan berpengaruh kuat, dalam pikiran manusia sangat berpadu dengan jiwa Nasionalisme yang dapat diaplikasikan dengan budaya yang generatif, ekonomi kreatif,  kepimpinan yang proaktif dan sosial yang reflektif.

Faktor internal penyebab pudarnya nasionalisme di Indonesia:

  1. Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan masyarakat, sehinggamembuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus-kasuskorupsi, penggelapan uang Negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabatNegara membuat masyarakat enggan untuk memerhatikan / respect lagi terhadappemerintahan.
  2. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme dan patriotisme, sehingga para pemuda meniru sikap tersebut. Para pemuda merupakan peniruyang baik terhadap lingkungan sekitarnya.
  3. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa,telah menimbulkan frustasi di kalangan masyarakat dan hilangnya optimisme, sehinggayang ada hanya sifat malas, egois dan, emosional.
  4. Tertinggalnya Indonesia dengan Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan,membuat masyarakat tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
  5. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat masyarakat lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa. Menguatnya solidaritas serta ikatan sosial berdasarkan etnis, agama, ras, atau ideologi sejak reformasi dapat menjadi penyebab hancurnya nasionalisme Indoneia.

Faktor eksternal penyebab pudarnya nasionalisme di Indonesia:

  1. Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral masyarakat. Mereka lebih memilihkebudayaan Negara lain, dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, sebagai contohnyapara pemuda lebih memilih memakai pakaian-pakaian minim yang mencerminkanbudaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkanbudaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan minum-minumankeras, sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia.
  2. Paham liberalisme yang dianut oleh Negara-negara barat yang memberikan dampak padakehidupan bangsa. Masyarakat meniru paham libelarisme, seperti sikap individualismeyang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan sikapacuh tak acuh pada pemerintahan

Nasionalisme yang telah diatur dalam Undang Undang antara lain menyangkut bahasa,bendera lambang negara dan lagu Nasional Indonesia. Tepatnya tahun 2009 lalu, Indonesia memiliki undang-undang yang menyangkut hal hal Nasionalisme yaitu UU No. 24 Tahun2009. UU tersebut berisi materi tentang kebahasaan, bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan. Sejalan dengan dengan adanya undang undang tersebut , banyak pelanggaran yang menyangkut nasionalisme.  Contoh kecilnya adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa wajib.Banyak istilah istilah asing yang digunakan produsen untuk produknya misalnya penggunaankata body wash , yang seharusnya dapat digunakan kata sabun karena maknanya sama.

Nasionalisme merupakan benang merah dari terciptanya bangsa yang beradab. Nasionalisme harus dimiliki oleh setiap warga karena setiap warga negara ikut menentukan terhadap jalanya peradaban suatu bangsa. Berbagai ancaman nasionalisme di Indonesia semakin waktu semakin menjadi. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus protektif terhadap hal-hal yang mengancam keutuhan nasionalisme Indonesia agar NKRI selalu utuh.

Tags: ,

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.