Peran Pemulia Tanaman dalam Meningkatkan Produktifitas Tanaman

Posted by miftachurohman on April 10, 2018
Paper, Tugas Kuliah / No Comments

Benih ataupun bibit, sebagai produk akhir dari suatu program pemuliaan tanaman, yang pada umumnya memiliki karakteristik keunggulan tertentu, mempunyai peranan yang vital sebagai penentu batas-atas produktivitas dan dalam menjamin keberhasilan budidaya tanaman. Sampai saat ini, upaya perbaikan genetik tanaman di Indonesia masih terbatas melalui metode pemuliaan tanaman konvensional, seperti persilangan, seleksi dan mutasi, dan masih belum secara optimal memanfaatkan aneka teknologi pemuliaan modern yang saat ini sangat pesat perkembangannya di negara-negara maju.

Tujuan pemuliaan masih berkisar pada upaya peningkatan produktivitas, ketahanan terhadap hama dan penyakit utama dan toleransi terhadap cekaman lingkungan (Al, Fe, kadar garam, dll), pemuliaan kearah karakter kualitas paling sering dijumpai pada komoditas hortikultura. Pada umumnya, kegiatan pemuliaan di Indonesia masih didominasi oleh lembaga-lembaga pemerintah, sedangkan pihak swasta masih terbatas dalam upaya propagasi (perbanyakan) tanaman dan relatif sedikit yang sudah mengembangkan divisi R & D-nya.

Riset pemuliaan molekuler masih sangat terbatas. Pemberlakuan UU No. 29 tahun 2000, yang memberikan perlindungan dan hak khusus bagi pelaku riset pemuliaan, memberi peluang untuk berkembangnya industri perbenihan kompetitif yang berbasis riset pemuliaan. 

Peningkatan produktivitas tanaman umumnya merupakan tujuan yang paling sering dilakukan pemulia dalam merakit suatu kultivar. Hal ini karena peningkatan produktivitas berpotensi menguntungkan secara ekonomi. Bagi petani, peningkatan produktivitas diharapkan dapat menkonpensasi biaya produksi yang telah dikeluarkan.

Peningkatan produktivitas (daya hasil per satuan luas) diharapkan akan dapat meningkatkan produksi secara nasional. Terlebih bahwa telah terjadinya pelandaian peningkatan produktivitas beberapa komoditas tanaman, utamanya padi.

Peran pemuliaan dalam upaya peningkatan kualitas komoditas tanaman adalah perakitan kultivar yang memiliki kualitas tinggi seperti perbaikan terhadap warna, rasa, aroma, daya simpan, kandungan protein, dll. Perbaikan kualitas juga berarti perbaikan ke arah preferensi konsumen (market/ client). Karakter kualitas target pemuliaan.

Sebagai contoh pada tanaman mangga adalah karakter (diantaranya): daging buah tebal, rasa manis, tekstur daging buah baik, kadar serat rendah, biji tipis, kulit buah tebal dengan warna menarik serta memiliki daya simpan yang panjang.

Tags: ,

Orientasi Nilai Budaya Menurut F.R. Kluckhon

Posted by miftachurohman on April 10, 2018
Tugas Kuliah / No Comments

Untuk memahami tentang orientasi nilai budaya, perhatikan table dibawah ini:

No

Masalah Dasar

Tradisional

Transisi

Modern

1. Hakekat Hidup Hidup itu buruk.

Contoh: Orang yang frustasi menganggap hidup adalah suatu sumber keprihatinan dan derita.

Hidup itu baik.

Contoh: Anggapan bahwa hidup itu nasib dan tidak dapat diubah.

Hidup Sukar tapi harus diperjuangkan.

Contoh: Orang yang selalu optimis dalam hidupnya, dan berfikir bahwa hidup itu pilihan.

2. Hakekat Karya Kelangsungan hidup.

Contoh: Bekerja hanya untuk mencari makan dan berproduksi.

Kedudukan dan kehormatan / prestise.

Contoh:Bekerja hanya untuk mendapat pujian/penghargaan dari orang-orang sekitar.

Mempertinggi prestise.

Contoh: Bekerja untuk beramal menolong orang lain yang kurang beruntung atau untuk menghasilkan karya-karya agung.

3. Hakekat Kedudukan Manusia dalam Ruang-Waktu Orientasi ke masa lalu.

Contoh: Orang tua biasanya menggunakan masa lalunya sebagai standar kepada fasiltas yang diberikan kepada anaknya.

Orientasi ke masa kini:

Contoh: Boros dan tidak melakukan managemen keuangan.

Orientasi ke masa depan.

Contoh: Menabung untuk masa depan.

4. Hakekat Hubungan Manusia dengan Alam Sekitar Tunduk kepada alam.

Contoh: Menerima apa adanya hasil panen.

Selaras dengan alam.

Contoh: Budaya Jawa pranotomongso dalam musim tanam.

Menguasai alam.

Contoh: Ilmuan mengembangkan tanaman padi yang tahan terhadap kekeringan ataupun terhadap banjir.

5. Hakekat Hubungan Manusia dengan Manusia Vertikal (terciptanya pengembangan orientasi keatas (senioritas)).

Contoh: Ketergantungan staff terhadap atasan terhadap perintahnya, sehingga kurangnya sikap inisiatif.

Horizontal/ kolekial.

Contoh: Sikap gotong royong yang timbul diantara sesama manusia.

Individual.

Contoh: Selalu menganggap bahwa hal yang dilakukanya adalah yang terbaik.

Tags: , , ,

Perubahan Sosial

Posted by miftachurohman on April 07, 2018
Tugas Kuliah / No Comments

Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut dapat terjadi secara lambat maupun  terjadi dengan cepat. Perubahan yang terjadi dapat berupa nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, interaksi sosial dan sebagainya.

Pengertian Perubahan Sosial

Definisi perubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi:

  1. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
  2. MacIver mengatakan perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan social.
  3. L.Gillin dan JP.Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahanperubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuanpenemuan baru dalam masyarakat.
  4. Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahan- perubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat

Dari definisi di atas dapat disimpulkan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan kultur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial di dalam suatu yang dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik atau malah sebaliknya.

Perbedaan Struktur dan Kultur Masyarakat Menurut Para Ahli

No

Struktur Sosial

Kultur Sosial

1. Soerjono Soekanto: Struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antar posisi sosial dan antar peran. Selo Soemardjan: Budaya adalah sebuah hasil karya, rasa dan juga cipta masyarakat.
2. Hendropuspito: Struktur sosial adalah skema penempatan nilai nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang  dianggap sesuai dengan berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan dan demi kepentingan masing-masing Koentjaraningrat: Budaya yaitu suatu gagasan dan rasa, suatu tindakan dan juga karya yang merupakan sebuah hasil yang dihasilkan oleh manusia di dalam kehidupan masyarakat yang nantinya dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
3. William Kornblum: Struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu R. Seokmono: Budaya yaitu usaha ataupun hasil kerja manusia berupa benda ataupun hasil sebuah pemikiran manusia dimasa hidupnya.
4. Coleman: Pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia Andreas Eppink: Kebudayaan mengandung seluruh pengertian norma sosial, nilai sosial, dan juga ilmu pengetahuan beserta seluruh struktur sosial, dll. Segala pernyataan yang artistik dan juga intelektual yang menjadi suatu ciri khas dalam suatu masyarakat.
5. E.R.  Lanch: Struktur  sosial  adalah  cita-cita tentang  distribusi  kekuasaan  di  antara  individu dan kelompok sosial Ki Hajar Dewantara: Budaya yaitu hasul dari perjuangan masyarakat baik itu terhadap alam maupun terhadap zaman yang membuktikan suatu kemakmuran dan juga kejayaan kehidupan masyarakat ketika menghadapi suatu keadaan sulit dan rintangan dalam mencapai suatu kemakmuran, keselamatan, dan juga kebahagiaan pada kehidupan

Dari berbagai definisi dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa struktur sosial adalah tatanan masyarakat yang membentuk pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia sebagai hubungan timbal balik. Budaya merupakan hasil karya, karsa dan cipta dari akal budi manusia yang terbentuk karena kepercayaan, kesusilaan, adat istiadat, hukum, seni, kesanggupan dan juga kebiasaan manusia.

Pembahasan

Perubahan adalah sebuah kondisi yang berbeda dari sebelumnya.Perubahan itu bisa berupa kemajuan maupun kemunduran. Bila dilihat dari sisi maju dan mundurnya, maka bentuk perubahan sosial dapat dibedakan menjadi:

  1. Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress)
    Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arah kemajuan (progress)
  2. Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress)
    Tidak semua perubahan yang tujuannya ke arah kemajuan selalu berjalan sesuai rencana.Terkadang dampak negatif yang tidak direncanakan pun muncul dan bisa menimbulkan masalah baru. Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai sebuah kemunduran.

Jika dilihat dari ruang lingkupnya, perubahan sosial dibagi menjadi dua, yaitu perubahan sosial yang berpengaruh besar dan perubahan sosial yang berpengaruh kecil:

  1. Perubahan Kecil Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat.
  2. Perubahan besar Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat.

Jika dilihat dari keadaannya, perubahan sosial dibagi menjadi dua yaitu, perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan:

  1. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat.
  2. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan Salah satu perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial adalah perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan.Perubahan semacam ini merupakan perubahan yang terjadi di luar kehendak masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan.
Contoh Perubahan Sosial

Tren ‘ngopi’ mulai menggeliat sejak 2014 silam. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di duniadunia. Di Indonesia, ‘ngopi’ sebagai gaya hidup anak muda semakin kentara sejak penerbitan buku Filosofi Kopi karya Dewi Lestari dan penayangan film dengan judul yang sama. Kedai-kedai kopi lokal bermunculan di mall hingga sudut-sudut jalan.

Peningkatan “ngopi” ini merupakan salah satu contoh dari perubahan social masyarakat yang dipengaruhi oleh adanya trend. Perubahan ini merupakan bentuk perubahan yang tidak dikehendaki dan tidak direncanakan, namun demikian perubahan tersebut membawa dampak yang baik terhadap stake holder.

Peningkatan konsumsi kopi di Indonesia dapat dilihat dari statistik yang menunjukkan, konsumsi kopi mencapai 174 persen dari tahun 2000. Peningkatan konsumsi kopi ini, secara tidak langsung juga berdampak kepada peningkatan kesejahteraan petani kopi. Permintaan kopi domestik oleh kafe dan restoran memperluas cakupan pemasaran kopi yang diproduksi petani.

Banyaknya jumlah orang-orang yang mengkonsumsi kopi, juga berdampak terhadap demand dari biji kopi. Melihat pasar yang semakin menggeliat dan tuntutan pasar akan kebutuhan kopi yang berkualitas, maka petani kopi juga semakin rajin untuk memperbaiki kualitas biji kopi yang mereka panen. Peningkatan kualitas ini merupakan salah satu bentuk perubahan cara berfikir masyarakat yang sangat positif karena menunjukka baha perubahan sebagai suatu kemajuan (progress). Bahkan, fenomena ini disikapi dengan tindakan yang positif oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Ditjen Perkebunan Kementan untuk melakukan upaya intensifikasi dan replanting kopi. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengerek produksi dan memenuhi kenaikan permintaan yang terus meningkat.

*** Dirangkum dari berbagai sumber ***

Artikel ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Perubahan Sosial

Tags: ,