oryza sativa

Laporan Pratikum Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman Acara I: Pencandraan Padi (Oryza sativa)

Posted by miftachurohman on August 07, 2018
Laporan Praktikum, Pemuliaan Tanaman / No Comments

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PEMULIAAN TANAMAN
PENCANDRAAN PADI(Oryza sativa)

Disusun oleh:
Miftachurohman
12969
B3/4

LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN GENETIKA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014

 

Hasil Pengamatan

 

Pencandraan Tanaman Padi

1 Nama varietas Belik Hitam
2 Umur tanaman 120-140 hari
3 Bentuk tanaman Tegak
4 Tinggi tanaman 130-140 cm
5 Jumlah anakan produktif 15-35/rumpun
6 Warna kaki Hijau
7 Warna batang Hijau
8 Telinga daun Ada
9 Warna telinga daun Tidak berwarna
10 Lidah daun Ada
11 Warna lidah daun Tidak berwarna
12 Permukaan daun Kasar
13 Posisi daun Tegak
14 Daun bendera Miring
15 Sudut daun bendera Semi tegak (miring)
16 Bentuk gabah Gemuk
17 Warna gabah kuning ke coklatan
18 Bobot 100 butir
19 Bentuk akar Serabut, kecil-kecil
20 Tipe perakaran Serabut
Keterangan
Beras hitam memiliki rasa dan aroma yang baik dengan penampilan yang spesifik dan unik. Pada beras hitam, aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi

sehingga warna beras menjadi ungu pekat mendekati hitam. Beras hitam mengandung sedikit protein, namun kandungan besinya tinggi yaitu 15,52 ppm, jauh lebih tinggi dibanding beras dari varietas IR64, Ciherang, Cisadane, Sintanur, Pandanwangi, dan Batang Gadis yang kandungan besinya berkisar antara 2,9-4,4 ppm. Zat besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel darah merah.

 

1 Nama varietas Pandan Wangi
2 Umur tanaman 140 hari
3 Bentuk tanaman tegak
4 Tinggi tanaman 123-125 cm
5 Jumlah anakan produktif 13-15 kerebahan agak tahan
6 Warna kaki hijau
7 Warna batang hijau
8 Telinga daun Ada
9 Warna telinga daun tidak berwarna
10 Lidah daun Ada
11 Warna lidah daun tidak berwarna
12 Permukaan daun halus,
13 Posisi daun posisi miring
14 Daun bendera tegak
15 Sudut daun bendera tegak
16 Bentuk gabah panjang 0,7-0,8 cm; lebar 0,2 cm; gemuk
17 Warna gabah kuning jerami
18 Bobot 100 butir 2,85 gram
19 Bentuk akar Serabut, kecil-kecil
20 Tipe perakaran Serabut
Keterangan :
  • Tekstur nasi pulen , rasa enak, warna beras putih susu.
  • Terdapat bulu-bulu pada gabah.
  • Permukaan gabah kasar, ujung runcing, dan tidak wangi.

 

1 Nama varietas IR-64
2 Umur tanaman 115 hari
3 Bentuk tanaman Tegak
4 Tinggi tanaman 85 cm
5 Jumlah anakan produktif Banyak
6 Warna kaki Hijau
7 Warna batang Hijau
8 Telinga daun Ada
9 Warna telinga daun Tidak berwarna
10 Lidah daun Ada
11 Warna lidah daun Tidak berwarna
12 Permukaan daun Hijau,Kasar
13 Posisi daun Tegak
14 Daun bendera Tegak
15 Sudut daun bendera Tegak
16 Bentuk gabah Ramping,panjang
17 Warna gabah Kuning bersih
18 Bobot 100 butir 2,41 gram
19 Bentuk akar Serabut, kecil-kecil
20 Tipe perakaran Serabut
keterangan
  • Ketahanan terhadap hama      : Tahan wereng coklat biotipe  1,2 dan wereng hijau
  • Ketahanan terhadap penyakit : Tahan virus kerdil rumput, agak tahan hawar daun bakteri
  • Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah dataran rendah di jawa timur

 

1 Nama varietas Ciherang
2 Umur tanaman 116-125 hari
3 Bentuk tanaman Tegak
4 Tinggi tanaman 107-115 cm
5 Jumlah anakan produktif 14-17 batang
6 Warna kaki hijau
7 Warna batang hijau
8 Telinga daun Ada
9 Warna telinga daun putih
10 Lidah daun Ada
11 Warna lidah daun hijau
12 Permukaan daun Kasar pada sebelah bawah
13 Posisi daun Tegak
14 Daun bendera Tegak
15 Sudut daun bendera Tegak
16 Bentuk gabah Panjang ramping
17 Warna gabah Kuning bersih
18 Bobot 100 butir 2,8 gram
19 Bentuk akar Serabut, kecil-kecil
20 Tipe perakaran Serabut
Keterangan:
  • Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3.
  • Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV.
  • Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 5000 m dpl.

1 Nama varietas Situ Bagendit
2 Umur tanaman 110 – 120 hari
3 Bentuk tanaman Tegak
4 Tinggi tanaman 99 – 105 cm
5 Jumlah anakan produktif 12 – 13 malai per rumpun
6 Warna kaki Hijau
7 Warna batang Hijau
8 Telinga daun Ada
9 Warna telinga daun berwarna
10 Lidah daun Ada
11 Warna lidah daun Tidak berwarna
12 Permukaan daun Kasar
13 Posisi daun tegak
14 Daun bendera Tegak
15 Sudut daun bendera Tegak
16 Bentuk gabah Panjang ramping
17 Warna gabah Kuning bersih
18 Bobot 100 butir 2,75 gram
19 Bentuk akar Serabut, kecil-kecil
20 Tipe perakaran Serabut
keterangan :
  • Agak tahan terhadap Blast
  • Ketahanan terhadap penyakit: Agak tahan terhadap bakteri hawar daun strain III dan IV
  • Anjuran tanam: Cocok ditanam di lahan kering dan mampu juga ditanam di lahan sawah

 

Pembahasan

 

Penyandraan atau pertelaan (deskripsi, deskriptio) adalah teknik penggambaran sifat-sifat tumbuhan dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, manfaat dari golongan tumbuhan yang dimaksud. Pertelaaan golongan (takson) tumbuh dapat pada tinglkat suku (familia), marga (genus), jenis (spesies), dan dibawah tingkat jenis yaitu anak jenis (sub jenis), varitas (varietas), dan forma. Pertelaan suatu jenis takson tumbuhan dilakukan untuk populasi dalam wilayah penyebarannya sehingga dapat menggambarkan variasi sifat yang ada. Untuk mempertelakan suatu takson tumbuhandiperlukan adanya aturan baku tertentu (Issirep, 2005). Berdasarkan adanya hubungan pencandraan dan produktifitas tanaman, maka seorang pemulia dapat menentukan dalam memilih varietas yang ideal untuk digunakan menciptakan varietas baru.

Padi termasuk dalam marga Oryza yang mempunyai ±25 jenis yang tersebar di daerah tropik dan subtropik seperti di Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Dewasa ini tanaman padi banyak ditanam di daerah dataran rendah. Tanaman padi yang cocok hidup di daerah tropis adalah padi indica, sedangkan padi yang cocok hidup di daerah subtropis adalah padi Japonica (Aak, 1992).

Spesies Oryza sativa L. dibagi atas 2 golongan yaitu utillissima (beras biasa)  dan glutinosa (ketan). Golongan utillissima dibagi 2 yaitu  communis dan minuta. Golongan yang banyak ditanam di Indonesia  adalah golongan communis yang terbagi menjadi 2 sub golongan yaitu indica (padi bulu) dan sinica  (padi cere/japonica). Perbedaan mendasar antara padi bulu dan cere mudah terlihat dariada tidaknya ekor pada gabahnya. Padi ceretidak memiliki ekor sedangkan padi bulu memiliki ekor (Soemartono dan Haryono, 1972).

Pertumbuhan padi terdiri atas 3 fase, yaitu fase vegetatif, reproduktif dan pemasakan. Fase vegetatif dimulai dari saat berkecambah sampai dengan primordial  malai, fase reproduktif terjadi saat tanaman berbunga dan fase pemasakan dimulai dari pembentukan biji sampai panen yang terdiri atas 4 stadia yaitu stadia masak susu, stadia masak kuning, stadia masak penuh dan stadia masak mati (Vergara, 1995)

Padi termasuk dalam keluarga padi-padian atau Poaceae(Graminae). Padi termasuk terna semusim, berakar serabut, batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang, bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula, buah tipe buliratau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan adalah endospermium yang dimakan orang (Aak, 1992).

Menurut  cara dan  tempat bertanam,  padi dibedakan menjadi  : padi sawah, padi gogo, padi  gogo rancah, padi pasang surut, padi lebak dan padi apung.  Padi gogo adalah jenis padi yang ditanam pada tegalan  atau tanah kering secara menetap dan tanpa menggunakan pengairan (AAK, 1992).

Dalam praktikum pencandraan padi, digunakan lima jenis varietas padi yaitu varietas Belik Hitam, Ciherang, IR-64, Pandan Wangi, dan Situbagendit. Tanaman padi di tanam pada awal praktikum. Tanaman padi di tanam di dalam pot. Setiap hari, dilakukan penyiraman dan pengamatan terhadap tanaman padi. Padi yang sudah tumbuh kemudian diamati pada setiap bagian.

Varietas Belik Hitam(Beras Hitam) merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen paling baik, berbeda dengan beras putih atau beras warna lain. Beras hitam memiliki rasa dan aroma yang baik dengan penampilan yang spesifik dan unik. Bila dimasak, nasi beras hitam warnanya menjadi pekat dengan rasa dan aroma yang menggugah selera makan. Pada beras hitam, aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga warna beras menjadi ungu pekat mendekati hitam(Anonim, 2009).

Beras hitam mengandung sedikit protein, namun kandungan besinya tinggi yaitu 15,52 ppm, jauh lebih tinggi dibanding beras dari varietas IR64, Ciherang, Cisadane, Sintanur, Pandanwangi, dan Batang Gadis yang kandungan besinya berkisar antara 2,9-4,4 ppm. Zat besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel darah merah. Pengkayaan zat besi pada beras untuk mengatasi anemia yang dewasa ini digalakkan tampaknya perlu mulai berpaling pada beras hitam atau beras merah(Anonim, 2009).

Varietas Ciherang merupakan varietas yang dihasilkan dari tetua IR 18349-53-1-3-1-3/IRI 19661-131-3-1///IR 64////IR 64. Produktifitas varietas ciherang berkisar antara 5-7t/Ha. Varietas ini mempunyai umur tanaman 116-125 hari. Bentuk tanaman ini tegak, mempunyai tinggi tanaman107-115 cm, anakan produktifnya berkisar antara 14-17 batang. Batang dan kaki berwarna hijau. Warna daun telinga, dan lidah daun yaitu putih dan warna daun yaitu hijau. Varietas ciherang mempunyai muka daun kasar pada sebelah bawah. Posisi daun tegak dan daun bendera juga tegak. Bentuk gabah berbentuk panjang ramping dengan warnagabah yaitu kuning bersih. Varietas ini tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3. Varietas ini juga tahan terhadap bakteri hawar daun srain III dan IV. Varietas ini cocok ditanam pada musim hujan dan kemarau dengan ketinggian yaitu dibawah 500dpl(anonim, 2013).

Varietas IR-64 merupkaan varietas yang cocok untuk sawah dataran rendah. Varietas ini cocok ditanam hingga ketinggian 500 dpl. Varietas ini merupakan golongan cere. Mempunyai umur tanaman 110-120 hari. Tinggi tanaman ini berkisar antara 115-126 cm. mempunyai anakan produktif 20-35 batang. Bentuk gabah yaitu ramping panjang dan mempunyai warna kuning bersih. Varietas ini tahan terhadap kerontokan dan kerebahan. Kadar amilosa dalam biji sekitar 23% dengan indeks glikemik yaitu 70. Varietas ini mempunyai produktifitas 6ton/Ha. Varietas ini tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2, agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 3, dan tahan terhadap hawar dau bakteri IV. Varietas ini juga tahan terhadap virus kerdil rumput(tungro)(Anonim, 2009).

Pandan wangi merupakan varietas padi yang dihasilkan dari persilangan antara varietas lokal pandanwangi cianjur 1596. Vaietas ini termasuk golongan berbulu. Umur varietas ini tergolong cukup pendek, yaitu sekitar 100-105 hari. Varetas ini mempunyai bentuk yang kompak dengan tinggi tanaman 80-85 cm, kaki dan batang berwarna hijau, sedangkan pada telinga daun dan lidah daun tidak berwarna. Warna helai daun berupa hijau. Muka daun memiliki struktur yang kasar dengan posisi daun dan daun bendera tegak. Gabah berbentuk bulat dan berwarna kuning emas. Varietas ini termasuk varietas yang tahan terhadap kerontokan, namun kurang tahan terhadap kerebahan. Kadar amilosa dalam bulir padi yaitu 23%. Varietas ini mempunyai rata-rata produksi yaitu 5,7 ton/Ha. Varietas ini termasuk varietas yang rentan terhadap hama wereng coklat biotipe 2 dan 3. Varietas ini juga rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain 4 serta rentan terhadap penyakit tungro(Anonim, 2013).

Situ bagendit merupakan varietas yang dihasilkan dari tetua Persilangan Batur/S2823-7d-8-1-A//S823-7d-8-1-A. Varietas ini memiliki produktifitas sebesar 3-5 ton/Ha. Varietas ini emmpunyai umur tanaman 110-120 hari. Tanaman ini berbentuk tegak degan tinggi 99-105 cm dan mempunyai anakan produktif 12-13 malai perumpun. Varietas ini mempunyai warna kaki dan batang berberupa warna hijau, sedangkan telinga daun dan lidah daun tidak berwarna. Warna daun yaitu hijau, dengan muka daun kasar dan posisi daun tegak. Bentuk gabah yaitu panjang ramping dan berwarna kuning bersih. Varietas ini termasuk varietas yang mempunyai cukup ketahanan terhadap kerontokan dan kerebahan. Kadar amilosa dalam bulirnya sekitar 22%. Varietas ini termasuk varietas yang agak tahan terhadap penyakit blast dan bakteri hawar daun strain III dan IV. Varietas ini cocok ditaman di lahan kering dan juga ditanamn di lahan sawah(Anonim, 2013).

Perbaikan varietas adalah salah satu hal yang harus dilakuakan pada tanaman padi. Varietas yang mempunyai potensi hasil tinggi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, mempunyai respon yang tinggi terhadap pemberian pupuk N, serta mempunyai umur yang pendek adalah varietas yang perlu dikemabangkan. Hal ini karena kebutuhan akan padi semakin tahun terus meningkat. Oleh karena itu, perlu ditemukan varietas ideal yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.

Hasil padi varietas baru diharapkan dapat mencapai 30-50% lebih tinggi dari varietas unggul baru. Sampai saat ini, hanya ada dua cara yang efektif untuk meningktkan potensu melalui pemuliaan tanaman, yaitu perbaikan morfologi tanaman dan menggunakan heterosis tanaman. Menurut Yuan, (2003), tanaman padi dengan Super High Yield variety mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Kanopi daun tinggi dan tegak. Helai daun teratas harus panjang, egak, sempit, dan berbentuk V, serta tebal.
  2. Luas daunya tinggi sehingga dapat menerima cahaya lebih bayak
  3. Daun memiliki ukuran yang tebal
  4. Posisi malai di bawah
  5. Ukuran malai besar
  6. Bobot gabah per malai sekitar 5 gram
  7. Jumlah malai 300/meter persegi.

Kesimpulan

  1. Dengan pencandraan tanaman padi, maka dapat diketahui morfologi tanaman padi  
  2. Morfologi tanamn sangat berpengaruh terhadap produktivitasnya. Pemahaman tentang bentuk dan fungsi organ-organ tanaman padi diperlukan antara lain untuk merancang tipe tanaman padi ideal.

Daftar Pustaka

Issirep, Sumardi, 2005, Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

AAK. 1992. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta.

Soemartono,  S. dan B. Haryono.  1972. Bertjotjok Tanam  Padi. Kanisius. Yogyakarta

Vergara,  B.S. 1995. Bercocok  Tanam Padi. Program Nasional  PHT Pusat. Departemen Pertanian. Jakarta.

Anonim, 2009. Beras hitam, pangan berkhasiat yang belum populer. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 31:(2).

Anonim. 2013. IR-64.http://www.litbang.deptan.go.id/varietas/one/130/. Diakses tanggal 6 Juni 2014.

Anonim. 2009. Ciherang. http://eproduk.litbang.deptan.go.id/product.php?id_product=130. Diakses tanggal 6 Juni 2014.

Anonim. 2013. Pandan Wangi. http://baranur-agriscience.blogspot.com/2013/05/padi-varietas- pandan-wangi.html. Diakses tanggal 6 Juni 2014.

Anonim. 2013. Situbagendit. http://www.litbang.deptan.go.id/varietas/one/158/. Diakses tanggal 6 Juni 2014.

Yuan, L.P. 2003. Recent progress in breeding super hybrid in China. International Rice Research Institute 3-6.

Lampiran

Tags: , , ,